Kamis, 11 April 2013

Hello Goodbye!

Ada sebuah episode dari Ugly Betty yang cukup memorable untuk saya. Episode tersebut adalah episode dimana Betty harus putus dengan pacarnya tersebut karena sang pacar ingin menjadi volunteer ke Afrika untuk mencari hal yang menjadi passionnya. Sang pacar pada awalnya digambarkan sebagai spoilt rich boy yang tidak pernah terlalu berusaha untuk melakukan atau mencapai sesuatu hal. Oleh karena itu, menjadi seorang volunteer adalah sebuah momen yang dapat mendewasakan sang pacar which means it such a good opportunity for him eventhough it cost their relationship.

But the thing which i remembered most is when Betty's said

 "I've had to say goodbye more times than i would have liked, but everyone can say that. And no matter how many times we do it, even when it's fot the greater good, it still stings. And though we'll never forget what we've given up, we owe it to ourselves to keep moving forward. What we can't do , is live our lifes always afraid of the next goodbye. Because chances are, they're not going to stop. The trick is to recognize when a goodbye can be a good thing. When it's a chance to start again." 

Dari situ saya belajar bahwa meskipun kita tahu bahwa "goodbye" tersebut akan membawa hal yang lebih baik untuk orang tersebut, namun rasa sakit tersebut tetap ada. Tapi kadang kita tidak menyadari bahwa perpisahan tersebut adalah untuk hal yang lebih baik. Hal ini dapat menutup diri kita dari segala kesempatan yang datang. Penting bagi kita untuk menyadari kapan saat untuk memulai semua kembali dan mengucap Hello! kepada apa saja yang datang ke dalam hidup kita.

Seperti pada entri saya sebelumnya, bahwa setiap manusia memiliki "tahap" dalam kehidupannya. Setiap perpindahan tahap tersebut tentunya kita harus mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa hal yang berkaitan dengan tahap hidup kita tersebut. Well, gak totally goodbye juga sih. Kita masih bisa teteup in touch tapi gak bakal se intens dulu. Pertemuan biasa, obrolan biasa yang biasanya kita lakukan setiap harinya akan berubah menjadi sebuah momen spesial atau dinantikan karena itu sudah tidak biasa dengan satu sama lain.

Perpindahan tahap kehidupan ini juga diperberat dengan adanya ketidakyakinan terhadap masa depan. Jujur saja, saya tuh tipikal anak yang ketika lulus kuliah tidak tahu mau jadi apa ketika lulus kuliah. Saya tuh tahunya cuma belajar, dapat nilai bagus, main, dandan, mabuk-mabukan. Ketika saya sudah lulus dan melihat hidup teman-teman saya yang sudah terstruktur, saya semakin takut dengan ketidakjelasan hidup saya. Saya bahkan pernah sampai disatu titik dimana saya takut untuk mengambil langkah. Takut salah langkah.

Hal ini terjadi cukup lama. Setelah banyak berdoa dan nonton TV (apa hubungannya?). Saya menyadari bahwa pada usia segini adalah usia yang tepat untuk mencoba berbagai hal. Adalah usia yang tepat untuk melakukan kesalahan. Yang terpenting adalah kita harus sadar kapan harus melepaskan masa lalu kita,berusaha untuk terus membuka diri terhadap segala kesempatan yang ada dan belajar dari setiap kesalahan yang kita lakukan. Karena lebih baik membuat kesalahan sekarang daripada nanti ketika kita sudah tua, kemudian kita menyadari bahwa hidup yang kita jalani ini adalah sebuah  kesalahan.

Entri ini saya tutup dengan quote dari Steve Jobs yang menurut saya oke banget!

"You cannot connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards. So you have to trust that the dots will somehow connect in your future"

Have a good thursday night everybody!

Raisa

Welkommen 2022 ❤❤

Hi there! its been a while since my last post here and finally it's gonna be my first post this year. How's life treating you so far...