Jumat, 21 September 2012

Be grateful, be Happy

Hari ini saya kebagian tugas untuk menjaga stand CHIC di UI Career Job Fair. Pada awalnya saya ogah-ogahan nan sebel. Terlintas dalam pemilkiran saya "kenapa ahrus gw sik? kenapa ga nyuruh anak magang aja? huh!". Tapi ya namanya juga tugas ya, ya harus dikerjainlah yah.

Singkat cerita, kemudian saya datanglah ke kantor, dan karena saya sudah bete nan demot saya datang terlambat. Saya pikir tidak ada masalah apabila saya datang terlambat. Toh yang lain juga biasanya ngaret dan tidak ada yang menelpon saya untuk menyuruh saya cepat-cepat datang. Oke. Saya kemudian meng sms org yang janjian dengan saya di kantor. ternyata dia bilang supir kantornya tiba-tiba gak bisa dipake. bete? PASTINYA.Saya sampai ngomel-ngomel sendiri ditaksi. Tapi ya ga ada waktu buat bete, harus dipikirin ini bagaimana penyelesaiannya. Tuhan baik sekali, tiba-tiba supir taksi yang lagi saya tumpangin menawarkan diri buat nganterin pakai mobil kantor dan dia bersedia buat ga dibayar. Saya pertamanya gak percaya. kok ada orang baik banget, pasti ada maunya *kelamaan tinggal di Jakarta*. dan ternyata dia tulus ikhlas bantuin. Katanya dia kasihan ngeliat saya yang panik nan ditinggalkan oleh supir kantor gelok. Pikiran saya kemudian berganti "GILAK MASIH ADA ORANG KAYAK GINI" Itu supir taksi (namanya Albert btw) baik sekali. Meski pada akhirnya saya gak jadi meminta tolong pada dia, tapi saya sudah sangat bersyukur atas kebaikannya. Saya senang. sungguh Selain karena masalahnya dapat terselesaikan dengan baik, saya sangat senang karena saya merasa Tuhan sangat baik pada saya dengan mengirimkan pak Albert ke saya. Saya pada saat itu sempat berpikir bahwa kebahagian itu bisa muncul bahkan dari hal seperti itu.

Cerita perjalanan (spritual) saya tidak berhenti sampai disana. Ketika saya sedang jaga stand, kemudian saya bertemu dengan anak freelance yang membantu jaga-jaga stand. Selesai menjaga stand, saya sempat ngemil ngemil (cantik) sama dia sambil mengobrol. Awalnya membicarakan tentang kondisi dan situasi pekerjaan saya dikantor, kemudian mulai melebar sampai pembicaraan soal gaji dan pilihan gaya hidup. Entah kenapa, dari pembicaraan santai itu, saya bisa merefleksikan hal yang terjadi dan perubahan apa yang ada di dalam diri saya. Selain itu, saya juga menyadari bahwa bila selama ini saya benar-benar kurang bersyukur. Saya sering sekali bertanya "kenapa ini begini Tuhan, mengapa teman saya begini kenapa saya begitu, kenapa hidup saya gak beres banget" intinya kenapa banget deh. Sehabis berbincang, saya sadar bahwa banyak orang yang (mungkin) kondisi finansialnya lebih kurang dari saya dapat merasa bersyukur. Mereka bahkan dapat bisa bahagia dengan kondisi "kesempatan" yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sedangkan saya ,yang notabene nya diberikan kesempatan yang lebih baik dari Tuhan?, ngeluh terus. Padahal banyak hal-hal kecil dan besar yang Tuhan berikan pada saya yang seharusnya dapat membuat saya menjadi orang yang lebih baik.

Intinya dari hal-hal yang terjadi pada saya hari ini adalah saya belajar menjadi orang yang lebih bersyukur,belajar untuk menerima kebaikan orang lain dengan pemikiran positif, tidak sombong dan berusaha untuk mengurangi keluhan.

So..I know it's kinda hard to stop complaining about your life, but atleast you can try to reduce it, right? :)

Bisous,

-R-

Welkommen 2022 ❤❤

Hi there! its been a while since my last post here and finally it's gonna be my first post this year. How's life treating you so far...