Jumat, 29 Maret 2013

Pit Guy and Potatoes

"Each of the friends somewhat admit that they have who they consider a "pit guy": someone who,if they had the power, would throw into a pit in their basement to banish forever, much like in The silence of the Lambs"

Itu adalah penggalan dari "pembenaran" Ted mengenai obsesinya terhadap dosen arsitekturnya ketika di universitas. Disitu dijelaskan bahwa "dendam" terhadap sang dosen kepadanya merupakan salah satu dorongan terbesar nya untuk menjadi arsitek handal. Dia selalu memimpikan hari dimana dia akan datang kembali ke sang dosen dan membuat dosen tersebut menyesal karena pernah mengatakan bahwa dia tidak akan pernah berhasil menjadi seorang arsitek handal. 

Diakhir episode tersebut, Ted mengatakan bahwa "By the end of the day, you realize that the guy who is in a pit is yourself. And the one who can help you to get out is yourself".

Intinya? 

Dari episode tersebut, saya merasa "tersentil". Karena jujur saja, saya memiliki seorang teman yang ingin sekali saya masukkan kedalam "lubang" yang sangat dalam dan saya kubur sedemikian sehingga saya tidak perlu bertemu dan berurusan kembali dengannya. Pendendam? engga juga sih. Saya hanya tidak ingin berurusan dengan orang itu lagi. Saya adalah tipikal orang yang percaya bahwa hidup itu seperti film. Dimana kita bisa memiliki sad or even bad ending. Jadi ada keadaan dimana ketika kita memiliki masalah atau rasa tidak suka kepada seseorang, kita tidak perlu harus "memperbaiki"nya dengan meminta maaf atau berteman kembali. Tapi setelah saya menonton episode HIMYM tersebut, saya menyadari bahwa sebenarnya orang yang masuk ke dalam lubang kesebalan itu adalah diri saya sendiri. Saya berubah menjadi orang yang small minded dan merasa bahwa kekurangan saya itu adalah hal yang harus diterima oleh orang lain. Bila tidak mau menerima kekurangan saya, yasudah tidak usah berteman saja. Arogan? BANGET! hahahaa.

Saya teringat bahwa beberapa waktu yang lalu saya sempat mengobrol dengan kolega saya, dia mengumpamakan orang yang menyimpan dendam seperti orang yang menggotong sekantong kentang dipunggungnya. Dimana ketika dendamnya semakin besar, maka kantong kentang tersebut akan semakin besar dan berat. Ketika dia menyimpan dendam (diumpamakan sebagai kentang), maka itu akan menjadi busuk dan mengganggu orang tersebut untuk melanjutkan hidupnya atau kalau bahasa anak jaman sekarang move on

Dari obrolan singkat tersebut dan quote Ted Mosby dalam episode tersebut, saya menyadari bahwa dendam  atau keinginan untuk membalaskan dendam hanya akan memasukkan diri saya ke dalam "lubang" kebencian dan menghambat diri saya untuk melanjutkan hidup ke tahap selanjutnya. Dari sana saya mulai belajar untuk melepaskan "kentang-kentang" didalam kantong saya, (mencoba) memaafkan para "Pit Guy" dan melanjutkan hidup saya. 

I realize that i dont need their apology to forgive them. I forgive them because i am ready to move my "potatoes and Pit Guy" go and live my life with much lighter steps for achieving my dream life. 

So what about you? Who is your Pit Guy?Are you ready to let the potatoes go?

Cheers, 

Raisa

Welkommen 2022 ❤❤

Hi there! its been a while since my last post here and finally it's gonna be my first post this year. How's life treating you so far...